Qur'an Surah Al-Hadid:4

"Dan Dia (Allah) bersamamu di manapun kamu berada, Dan Allah Maha melihat apapun yang kamu kerjakan".

HR. Bukhari dan Muslim

"Janganlah seseorang menyuruh berdiri orang lain dari tempat duduknya kemudian ia duduk disitu."

HR. Baihaqi

"Tiga orang yang tidak tertolak doanya: Imam yang adil, orang yang puasa sampai berbuka, dan orang yang dianiaya."

HR. Ahmad

"Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah."

Ali bin Abi Thalib

"Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjagamu sedangkan kamulah yang menjaga harta."

Minggu, 22 Desember 2013

AKU



Aku bukanlah manusia yang sempurna
Aku sangatlah lemah di hadapan sang Kuasa
Aku sungguh tak berdaya

Aku sering tertipu dengan godaaan dunia
Aku sering melanggar laranganNya
Aku pun sering mengabaikan perintahNya

Aku harus perbaiki diri
Aku tak bisa hidup seperti ini
Aku harus sadar diri
Aku ingin hidup ini lebih berarti

Aku ingin menjadi muslim sejati
Aku punya cita-cita tertinggi
Aku ingin memperoleh ridho ilahi
Aku ingin dirindukan penghuni surgawi

By : Asep Haryono







Rabu, 18 Desember 2013

Namaku Uang


Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia.

Aku juga "bisa" merubah Perilaku, bahkan sifat Manusia' karena manusia mengidolakan aku.

Banyak orang merubah kepribadiannya,­­­­ mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan 
meninggalkan keyakinan imannya, demi aku!
Aku tdk mengerti perbedaan orang baik & jahat , tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin & terhormat atau terhina.
Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.
Aku juga bukan org ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara2 aku
Anak dan orangtua berselisih gara2 aku.
Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku spt Tuhan, bahkan kerap kali hamba2 Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah pesan jgn jadi hamba uang..
Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?
Aku tdk pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.
Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tdk mampu memperpanjang hidup anda.
Kalau suatu hari anda dipanggil Tuhan, aku tdk akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa2 anda, anda harus menghadap sendiri kpd sang Pencipta lalu menerima penghakimanNYA.
Saat itu, Tuhan pasti akan hitung2an dgn anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dgn baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?
Ini informasi terakhirku: 
Aku TIDAK ADA DI SURGA,
Jadi jangan cari aku disana.

Salam sayang,
Ttd
..................
(U A N G)

Kewajiban Muslim Terhadap Al-Qur'an


Sesungguhnya kita tidak pernah bisa membalas kebaikan kedua orang tua kita, tapi minimal kita bisa "berusaha" memakai kan mahkota surga untuk mereka
Kewajiban Muslim Terhadap Al-Qur'an

(1)  At Tilawah (dibaca)
Bacalah Al-Qur`an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat bagi pembacanya”.(HR. Muslim)
Hukum  membaca Al-Qur’an dengan benar (memakai tajwid) adalah Fardhu ‘Ain (wajib untuk setiap orang). Hukum  mempelajari ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah (apabila sudah ada dalam kelompok tsb yang menjalankan,  maka gugurlah kewajiban yang lain)


(2) Al Hifzu (dihafal)
Minimal yang dihapal adalah surat-surat pendek untuk bacaan sholat.
Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya (hatinya) tidak ada bacaan Al-Qur`an (yakni tidak memiliki hafalannya) ibarat sebuah rumah yang hendak roboh. (HR. At-Tirmidzi)
(3) Al Fahmu (dipahami)
"Maka mengapakah mereka tidak mau mentadabburi al-Qur'an? Apakah karena hati mereka terkunci mati?" (QS 47:24)
(4) Al A’malu (diamalkan)
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. " (Qs. Al Ankabut: 49).
Barangsiapa membaca Al-Qur`an dan mengamalkannya, maka -pada hari kiamat- akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya sebuah mahkota yang berkilau, yang sinarnya lebih baik dari sinar mentari, maka keduanya berkata: “Mengapa kami diberi mahkota ini? Maka dikatakan: “Karena anakmu mengambil (membaca dan mengamalkannya) Al-Qur`an”. (HR. Abu Dawud)
(5) Ad Da’wah (disampaikan)
Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan yang mengajarkannya” (H.R. Bukhari)
Nabi saw bersabda: ”Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya, melainkan ketenangan jiwa bagi mereka, mereka diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan para Malaikat yang ada di sisi-Nya.” (H.R Muslim).
(6) Ayo kita prioritaskan diri untuk berinteraksi dengan  al-Qur’an sebagaimana kita gunakan waktu untuk berinteraksi dengan  jejaring sosial setiap hari.

Alquran terlalu mulia, agung dan suci



Al-Qur'an itu terlalu mulia kawan..
Terlalu mulia jika kau sanding dengan
kesibukanmu..
" aku tuh harus bangun pagi urus suami, masak
nasi, mandiin baby, nyapu rumah, antar sulung
sekolah. Waktuku itu gak ada jedanya pokoknya!"
Jadi, Al-Qur'an harus ngertiin kesibukanmu?
Atau.. Al-Qur'an terlalu agung teman jika kau bandingkan
dengan target harianmu..
"hari ini skripsian 5jam, ke perpus, trus mampir ke toko buku, baca jurnal bahasa inggris minimal 2
jurnal, ngikut seminar dan persiapan lomba debat.
Aku tuh padet banget agendanya..."
So what??
Al-Qur'an terlalu suci untuk kau balap-balap dengan mimpimu..
"2tahun kedepan mendapat beasiswa S2 di Jerman,
pada tahun yang sama keliling 3 negara. Setelah
wisuda menikah (berharap dapat suami yang hafidz atau minimal punya hafalan agar bisa mengingatkanku untuk menghafal) dan 2 tahun kedepan pindah bersama suami ke Amrik. Mapan .
Beli rumah. Beli BMW. Anak belajar disekolah internasional"
(tak ada target dirinya pribadi untuk menghafal)
orang kayak gitu diketawain aja pantesnya..
Sungguh!!
Meski tak kau baca, tak kau hafalkan, tak kau tadabburi apalagi tak kau amalkan.
Al-Qur'an tak merugi!
Tak terhinakan.
Sama sekali!!!
Hey! Tapi lihat...
Lihat siapa nanti yang kelak akan menangis tersedu..
Meraung-raung meminta dikembalikan dalam keadaan semula agar punya kesempatan membersamai Al-Qur'an.. Bermesra dengan Al-Qur'an.. Benar-benar menjadikannya Shahabat..
(Nasehat yang lebih pantas ditelunjuki pada diri)
Yuk.. Kita bermujahadah lagi.
Kuatkan azzam lagi.
Menjadikan Al-Qur'an target tertinggi..
Yang paling utama untuk dicapai..
Paling utama untuk diraih..
Bersama targetan yang lain.

Teruslah Berbuat Baik



Manusia hanyalah pengendara di
atas punggung usianya.
Digulung hari demi hari, bulan, dan
tahun tanpa terasa.
Nafas kita terus berjalan seiring
jalannya Waktu, setia menuntun kita
ke pintu kematian.
Sebenarnya dunialah yang makin
kita jauhi dan liang kuburlah yang
makin kita dekati.
Satu hari berlalu, berarti satu hari
pula berkurang umur kita.
Umur kita yang tersisa di hari ini
sungguh tak ternilai harganya, sebab
esok hari belum tentu jadi bagian
dari diri kita.
Karena itu,
jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan
dan Kebajikan yang kita lakukan
maka akan keringlah batin kita.
Jangan tertipu dengan usia muda,
karena syarat untuk mati tidaklah
harus tua.
Jangan terperdaya dengan badan
sehat, karena syarat untuk mati
tidak pula harus sakit.
Teruslah berbuat baik... berkata baik...!
Kritisi semua yang tidak baik.
Walau tak banyak orang yang
mengenalimu, tapi kebaikan dan
kebajikan yang kita lakukanlah yang
akan menuntun kita pada
kebahagiaan, dan akan dikenang
oleh mereka yang kita tinggalkan.

Ahli Sedekah


Assalamualaikum wr.wb
Umar bin Khattab r.a :
"Semua perbuatan baik akan saling membanggakan diri di akhirat, lalu sedekah akan berkata : Akulah yang paling utama di antara kalian semua".
Utsman bin Affan r.a. :
"Berniagalah dengan Allah melalui sedekah, pasti kamu akan beruntung".
Ali bin Abu Thalib r.a. :
"Hiasilah imanmu dengan sedekah, lindungilah hartamu dengan zakat dan hindarilah bencana dengan doa".
Abu Bakar Siddiq r.a. :
"Setiap apa yang kamu sedekahkan, maka akan berkata : Dulu aku musuhmu, sekarang kamu adalah temanku & dulu aku dijaga olehmu, sekarang aku akan menjagamu & dulu aku kecil, sekarang aku besar & dulu aku sesuatu yang akan musnah, sekarang aku kekal abadi".
Ibnu Mas'ud r.a. :
"Satu dirham yang kamu sedekahkan dalam kondisi sehat dan kuat adalah lebih baik daripada seratus dirham yang kamu wasiatkan menjelang kematianmu".
Salman al-Farisi r.a. : 
"Jika seorang yang pemurah meninggal dunia, maka bumi & para malaikat akan berkata : Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini karena kemurahan hatinya.
Jika orang yang pelit meninggal dunia, maka mereka akan berkata : Ya Allah, tahanlah dia ke syurga sebagaimana dia menahan apa yang ada di tangannya".
Abdul Aziz bin Umair :
"Sholat akan menghantarmu menempuhi setengah perjalanan, puasa menghantarmu ke pintu Allah & sedekah akan memasukkanmu ke dalam syurga."
Yahya bin Muadz :
"Tidak ada amal yang sekecil biji zarah namun menyamai beratnya gunung-gunung, melainkan sedekah."
Semoga kita di golongkn sebagai ahli sedekah.. امين يا ربالعال مين

Hidup hanya 1,5 jam


Ternyata cuma 1,5 jam saja umur kita hidup di dunia ini":'(                 
Mari kita lihat berdasarkan Al Qur'an sebagai sumber kebenaran absolut.
1 hari akhirat = 1000 tahun.
24 jam akhirat = 1000 tahun.
3 jam akhirat = 125 tahun.
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun.
*...*Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.
*...*Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka. (QS 35:15, 4:170).
*...*Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah (QS 74:7,52:48,39:1­0).
*...*Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan nafsu dan mengganti dgn sunnahNya (QS 12:53, 33:38).
*...*"Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yg teramat singkat dan Allah akan mengganti dengan surga Ridha Allah (QS 9:72, 98:8, 4:114).
*...*Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti (QS 59:18, 42:20, 3:148, 28:77).
*...*Allah berfirman: " Kamu tidak tinggal ( dibumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui" (QS 23:114)
Semoga bermanfaat untuk jadi bahan renungan kita semua sehingga memotivasi kita untuk meniti perjalanan hidup kita ini dg lebih baik, lebih baik sesuai kehendak Allah & Menjadi sabar dikala susah & menjadi semangat dikala malas.  امين يا ربالعال مين

Selasa, 17 Desember 2013

Renungan Kisah Siput & Katak

Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput : "Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan sehingga Anda begitu membenci saya?"

Siput menjawab : "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat kesana kemari, tapi saya mesti membawa cangkang yg berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih."


Katak menjawab : "Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)."
Dan seketika, ada seekor elang besar yg terbang ke arah mereka, siput dgn cepat memasukkan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang..


Siput terharu..
Akhirnya baru sadar.. ternyata cangkang yg dimilikinya bukan merupakan suatu beban tetapi adalah kelebihannya..


Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan..
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yg banyak bukan pula saat kita dirumah mewah & pergi bermobil.


Rejeki sebenarnya adalah jiwa dan hati yg tenang karena ketenangan dan kebahagiaan itu sangat mahal sekali..
Bukan kebahagiaan yg menjadikan kita bersyukur tetapi bersyukurlah yg menjadikan kita "BAHAGIA"

Senin, 16 Desember 2013

Keadaan Seorang Mukmin



Al-Hasan al-Bashri rahimahumallah mengatakan,

“Manusia terdiri dari tiga golongan: mukmin, kafir, dan munafik. 
1. Orang mukmin, Allah Subhanahu wata’ala memperlakukan mereka sesuai dengan ketaatannya. 
2. Orang kafir, Allah Subhanahu wata’ala telah menghinakan mereka sebagaimana kalian lihat. 
3. Adapun orang munafik, mereka ada di sini, bersama kita di rumah-rumah, jalan-jalan, dan pasar-pasar. 

Kita berlindung kepada Allah Subhanahu wata’ala. Demi Allah, mereka tidak mengenal Rabb mereka. Hitunglah amalan jelek mereka sebagai bentuk ingkar mereka kepada Allah Subhanahu wata’ala

Sungguh, tidaklah seorang mukmin memasuki waktu pagi melainkan dalam keadaan cemas, meski telah berbuat baik. Tidak pantas baginya selain demikian. 

Ia pun memasuki waktu sore dalam keadaan khawatir, meski telah berbuat baik. Sebab, dia berada di antara dua kekhawatiran:

• Dosa yang telah berlalu; dia tidak tahu apa yang akan Allah Subhanahu wata’ala lakukan terhadap dosanya (apakah diampuni atau tetap dibalasi dengan azab, -red.).

• Ajal yang tersisa (dalam hidupnya); dia tidak tahu kebinasaan apa saja yang akan menimpanya pada masa yang akan datang.”
(Mawa’izh al-Hasan al-Bashri, hlm. 57—58)


sumber : asysyariah.com

Bagaimana Cara Syaitan Bisa Menggoda Manusia

Imam Ibnul Jauzi membuat sebuah perumpamaan yang menggambarkan bagaimana upaya setan dalam menggoda manusia?
Sesungguhnya hati manusia ibarat kerajaan. Di bagian luar terdapat tembok yang menjadi benteng. Tembok benteng ini memiliki beberapa pintu dan bagian celah yang belum diperbaiki. Di dalam benteng terdapat istana berupa akal dan hati nurani. Dan disamping benteng terdapat rumah tua yang dihuni hawa nafsu.
Para malaikat keluar masuk ke dalam benteng melalui pintu masuk. Sementara setan keluar masuk ke rumah tua tanpa ada halangan.
Pertempuran terus terjadi antara penghuni istana dengan penghuni rumah tua. Sementara setan selalu keliling mengitari benteng untuk mencari peluang lengahnya penjaga pintu benteng dan berusaha menerobos celah tembok.
Karena itu, tidak selayaknya sang penjaga lengah meskipun hanya sesaat. Dia harus mengontrol semua pintu, dan memperhatikan celah benteng. Karena musuh tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan. Seseorang pernah bertanya kepada Hasan al-Bashri, ”Apakah setan itu tidur?” jawab beliau,
                     لو نام لوجدنا راحة
“Kalau dia tidur, kita nanti bisa istirahat.”
Benteng ini diterangi dengan dzikir dan sinar iman. Di dalam benteng terdapat cermin kaca yang bisa menangkap bayangan setiap orang yang masuk ke dalam benteng. Karena itu, hal pertama yang dilakukan setan di rumah tua adalah memperbanyak asap was-was.Sehingga setan bisa menghitamkan tembok benteng dan mengotori cermin. Sementara akal sehat yang sejalan dengan aturan syariat, menjadi penghalang munculnya asap, dan hujan dzikir bisa membersihkan cermin.
Sang musuh sering melakukan operasi militer. Terkadang mereka melakukan operasi dan masuk ke dalam benteng. Kemudian sang penjaga datang menghalang lalu pasukan itu keluar. Terkadang dia masuk dan membuat kerusakan. Bahkan terkadang tetap tinggal di dalam, karena sang penjaga lengah.
Sementara udara dingin yang menerpa, bisa membuat asap cepat terkondensasi memadat, sehingga menghitamkan tembok benteng, dan menutupi cermin. Sehingga setan bisa masuk, namun sang penjaga tidak sadar. Terkadang setan melukai penjaga karena dia lengah, dan terkadang menangkapnya dan dijadikan tawanan atau budak. Setan selalu berusaha melakukan makar di rumah tua atas bantuan hawa nafsu.
(Talbis Iblis, hlm. 50)
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits 
(Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
sumber : konsultasisyariah.com

Kisah Nyata Taubat Seorang Ulama Besar di Baghdad

Sejak dini, aku hidup sebagai pemabuk, tersesat dan ahli maksiat. Menzalimi manusia, merampas harta orang lain, makan riba dan bahkan menggebuki orang adalah pekerjaan harianku. Tak ada hari dalam hidupku tanpa berbuat zalim terhadap manusia. Nyaris semua bentuk maksiat pernah aku lakukan.. Bahkan terkadang orang-orang yang tinggal di sekitarku ngeri mendegar namaku…

Aku ingin menikah
Pada suatu hari, aku sangat ingin menikah karena merindukan punya anak yang akan menghibur kehidupanku yang amat keras itu. Lalu, aku menikahi seorang gadis di kotaku (Baghdad)dan setelah hampir setahun istrikupun melahirkan seorang bayi wanita yang amat mungil lagi cantik. Bayi itu ku beri nama“Fatimah”.

Entah bagaimana, aku amat mencintai Fatimah, bahkan melebihi orang lain di sekitarku. Semakin Fatimah tumbuh dengan sehat, imanku semakin tumbuh pula dalam hatiku dan maksiat semakin berkurang dalam kehidupanku. Suatu hari, saat aku memegang gelas yang isinya khamar (minuman yang memabukkan), Fatimah melihatnya. Ia mencoba mendekatiku dan menghalangi aku meminum khamar tersebut. Aku tidak tahu kenapa Fatimah bisa melakukan hal itu. Pasti, Allah lah yang membuat Fatimah bisa berbuat seperti itu…

Fatimah semakin besar. Imankupun semakin bertambah dalam hatiku… Setiap aku mendekatkan diri pada Allah satu langkah, maka seperti itu pula aku menjauh dari maksiat. Kondisi seperti itu terus berlanjut sampai Fatimah berusia tiga tahun. Saat memasuki usia tiga tahun, tanpa sebab sakit sedikitpun, Fatimah meninggal dunia….

Kembali mejadi ahli maksiat
Sungguh tak masuk akal… peristiwa “kematian Fatimah” membuatku putus asa dan aku berbalik menjadi preman, lebih sadis dan kejam dari sebelum aku menikah…Aku kehilangan kesabaran yang seharusnya dimiliki oleh orang beriman saat menghadapi ujian. Aku gagal total dalam menghadapi ujian itu…

Kali ini, hidupku kembali sebagai ahli maksiat dan kezaliman. Bahkan lebih dahsyat dari sewaktu aku masih muda. Akhirnya, setan benar-benar berhasil mempermainkan kehidupanku. Sampai pada suatu saat, setan berkata padaku : "Hari ini, hari yang paling bahagia bagi kamu. Kamu silahkan mabuk semabuk-mabukknya yang belum pernah terjadi sepanjang hidupmu…"

Mimpi hari kiamat
Akupun bertekad untuk mabuk dan minum khamar sebanyak-banyaknya. Sepanjang malam itu kerjaku hanya minum dan minum khamar… Saat aku teler dan kemudian ketiduran, tiba-tiba aku bermimpi. Dalam mimpiku, aku sedang menghadapi sebuah peristiwa besar, yakni kiamat. Matahari tidak lagi memberikan cahayanya ke bumi. Laut berubah menjadi api raksasa.. Di bumi terjadi gempa yang amat dahsyat.. Semua manusia berkumpul di padang mahsyar..Manusia sangat banyak dan hilir mudik bergelombang-gelombang. Aku adalah salah satu di antara mereka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara orang yang memanggil Fulan bin Fulan.. "Ayo segera menghadap yang Maha Perkasa"… Saat itu aku melihat ada orang yang hitam pekat wajahnya karena sangat ketakutan.. Tak lama kemudian, aku mendengar suara memanggil namaku sambil berkata : "Ayo, segera kamu menghadap kepada yang Maha Perkasa"… Tiba-tiba saja semua manusia sangat banyak itu menghilang dari sekelilingku… Tinggal aku sendiri di tengah padang mahsyar yang amat luas itu.

Saat aku melihat ke suatu arah, tiba-tiba aku melihat ULAR yang sangat besar dan garang sedang menuju ke arah tempat aku berdiri sambil membuka mulutnya lebar-lebar..Aku lari dan berlari menjauh dari kejaran ular tersebut karena sangat takut, sampailah aku meihat seorang KAKEK yang sudah sangat lemah.. Lalu aku berkata : "Bapak! Tolonglah aku dan selamatkan aku dari ular itu!" Sang kakek berkata : "Wahai anakku, aku sendiri sangat lemah dan tidak berdaya sama sekali.. Cobalah anda lari ke suatu tempat di sana semoga ada yang bisa membantumu".. Akupun berlari ke arah yang ditunjukkan kakek tersebut dan ular tersebut di belakangku, sedang di hadapanku ada nyala api yang sangat panas..
Saat itu aku berkata dalam diriku, kamu lari dari kejaran ular atau masuk ke dalam api besar itu? Namun aku tetap berlari sedang ular itu semakin menghampiriku.. Aku coba balik lagi ke arah tempat seorang kakek yang menyarankan aku ke suatu tempat itu. Setelah melihatnya, aku berteriak memanggilnya kembali sambil berkata kepadanya: "Demi Allah, tolonglah selamatkan aku! Engkau berkewajiban menyelamatkanku"… Kakek itu pun menangis karena sedih melihat kondisiku sambil berkata : "Aku ini sudah sangat lemah, tidak mampu berbuat apa-apa, seperti yang kamu lihat sendiri. Cobalah lari ke arah bukit sana, semoga kamu selamat.."

Akupun berlari sekencang-kencangnya ke arah bukit yang diisyaratkan kakek tersebut…Sedangkan ular besar itu semakin mendekatiku. Setelah mendekati bukit tersebut, aku mendengar riuh suara anak-anak sedang berteriak memanggil anak-ku Fatimah sambil berkata : "Fatimah! Selamatkan ayahmu! Selamatkan segera ayahmu!"

Tiba-tiba saja Fatimah muncul di hadapanku. Seketika itu pula ketakutanku hilang dan rasa bahagia masuk ke dalam dadaku karena bertemu anakku yang meninggal saat berusia tiga tahun. Aku sangat bahagia karena bertemu anakku dan menyelamatkanku dari kondisi sulit seperti itu.. Lalu Fatimah memelukku dengan tangan kanannya sambil mengusir ular besar itu dengan tangan kirinya. Aku seperti mayat (orang yang sudah mati) tak berdaya karena ketakutan…

Setelah ular itu pergi, Fatimah tiba-tiba duduk di atas pangkuanku persis seperti saat dia masih hidup dulu.. Lalu Fatimah berkata : "Wahai ayahanda tercinta! Sudah saatnya orang-orang beriman itu hati mereka khusyuk mengingat Allah.. (QS. Al-Hadid / 57 : 16)".

Setelah mendengarkan ucapan Fatimah, aku bertanya padanya : "Wahai anakku, apakah gerangan ULAR BESAR itu? Lalu Fatimah menjawabnya: Itulah AMAL KEJAHATANMU. Dengan kejahatan dan kezaliman, berarti ayahanda sendiri yang membesarkannya dan nyaris ia memakan ayah..Tidakkah engkau tahu wahai ayahku bahwa semua amal yang dilakukan di dunia akan muncul dalam bentuk makhluk tertentu pada hari kiamat nanti? LAKI-LAKI yang LEMAH itu, menggambarkan AMAL SHOLEH ayah yang tak seberapa.. Engkau sendiri yang melemahkan dan mengerdilkannya sehingga ia menangis melihat kondisimu dan tak mampu berbuat apa-apa padamu."

Kemudian anakku meneruskan ucapannya : "Kalaulah bukan engkau sebagai orang tuaku dan kalaulah bukan aku meninggal saat masih suci (anak-anak), tidak ada lagi yang bermanfaat bagimu…."

Tobat dan kembali ke pangkuan Allah
Tiba-tiba aku terbangun sambil berteriak…"Saatnya ya Allah… Sekarang saatnya aku tobat yaa Robb…Benar, kapan saatnya bagi orang beriman untuk khusyuk hatinya mengingat Allah? Aku berjanji ya Allah…Sekarang juga saatnya…"

Setelah fikiranku agak tenang aku mandi. Saat itu persis waktu subuh. Setelah mandi, aku keluar rumah menuju masjid dekat rumahku dengan semangat bertobat dan kembali kepada pangkuan Allah. Saat aku masuk ke masjid, aku mendengar imam sedang membaca ayat persis seperti yang dibaca anakku dalam mimpi :

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْ *َقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

"Tidakkah sudah tiba saatnya bagi orang-orang beriman untuk khusyuk hati mereka mengingat Allah dan terhadap apa yang yang turun dari kebenaran (Al-Qur’an). Dan janganlah mereka seperti orang-orang ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) sebelumnya, maka lama masanya (mereka durhaka pada Allah), lalu hati mereka jadi keras dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (QS. Al-Hadid/57 :16)

Itulah cerita Malik Bin Dinar sebagaimana yang Beliau ceritakan sendiri. Seorang ulama besar zaman tabi’in (generasi setelah sahabat) yang sebelumnya adalah preman besar. Beliau terkenal dengan kebiiasaannya menangis sepanjang malam sambil berdoa :

Ilahi… Engkau saja yang tahu siapa yang akan menjadi penghuni syurga dan siapa pula yang akan menjadi penghuni neraka.. Yang manakah aku yaa Robb?

Yaa Allah! Jadikanlah aku penduduk syurga dan jangan jadikan aku penghuni nerakamu!

Itulah Malik Bin Dinar. Setelah taubat, beliau belajar Islam dengan sungguh-sungguh sampai menjadi ulama besar di zamannya.
Beliau terkenal setiap hari berdiri di pintu masjid sambil berseru :

Wahai hamba yang melakukan maksiat dan dosa, kembalilah kepada Tuhannmu!

Wahai hamba yang masih lalai, kembalilah kepada Tuhanmu!

Wahai hamba yang lari dari Robb (Tuhan Penciptanya), kembalilah kepada-Nya!

Tuhanmu memanggilmu malam dan siang sambil berkata padamu :

Siapa yang datang dan mendekatkan diri kepada-Ku satu jengkal, maka aku akan mendekat padanya satu hasta…

Siapa yang mendekatkan diri pada-Ku satu hasta, maka aku akan mendekat kepadanya satu depa…

Siapa yang datang padaku sambil berjalan, maka Aku akan datang padanya sambil berlari…

Semoga Allah melunakkan hati kita untuk taubat dan segera kembali kepada-Nya… Amin..