Senin, 16 Desember 2013

Taubat Nasuha



Taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepada-Nya kepada ketaatan kepada-Nya.
Taubat ada dua macam:
1. Taubat mutlak = bertaubat dari segala perbuatan dosa
2. Taubat muqayyad (terikat) = Sedangkan taubat muqayyad ialah bertaubat dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan.

Taubat Nasuha = Taubat yang sebenar-benarnya taubat dengan janji yang ditepati tidak akan mengulangi lagi segala perbuatan yang salah atau dosa tersebut.

Syarat-syarat Taubat Nasuha
Jika dosa hanya kepada Allah

1. Berhenti melakukan maksiat
Hentikan maksiat detik ini juga, jangan di tunda tunda karena umur manusia tidak ada yang tahu, bisa 1 minggu, 1 hari, 1 jam bahkan 1 detik kedepan ajal kita tiba dan saatnya harus mempertanggung jawabkan semuanya.

2. Menyesal atas perbuatnya
Adanya penyesalan setelah bercakap kotor; penyesalan ketika mata melihat kemaksiatan; penyesalan ketika menyakiti orang, adalah sikap-sikap yang menunjukkan adanya kecenderungan untuk bertaubat nasuha. Orang yang tidak menyesal, tidak termasuk taubat. Orang yang bangga dengan dosa-dosa yang pernah dilakukannya, menunjukkan bahawa dia belum sungguh-sungguh untuk bertaubat.

3. Berazam (berjanji dengan sungguh-sungguh) untuk tidak mengulangi dosa itu
Bukan sekadar tidak melakukan dosa, berfikir ke arah sana sahaja tidak boleh. Memang, kita dikurniakan kecenderungan untuk berbuat hal-hal yang negatif. Akan tetapi, bukan bererti harus dituruti. Namun, untuk dihindari, kerana itulah yang akan membuatkan kita mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.

4. Memohon ampun atas segala perbuatan dosa
Memohon ampun kepada Allah boleh dilakukan dengan cara mengucapkan istigfar sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Adam as dan Nabi Yunusas di dalam Al-Quran. Di samping itu, memohon ampun seharusnya dilakukan secara sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam. Inilah salah satu tanda orang yang bersungguh-sungguh dalam taubatnya. Begitu pula dengan ungkapan sedih, menitiskan air mata, dan menggigilnya perasaan adalah ekspresi dari penyesalan yang mendalam.

Jika dosa sesama manusia
Empat Syarat di atas di tambah 1 lagi yaitu memohon maaf atas kesalahan yang pernah di lakukan kepadanya dan  Jika berkaitan dengan hak orang lain, kembalikan hak orang yang dizalimi.

Taubat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa. Karena Allah berfirman:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


“Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.”
(QS. An Nuur: 31)

Sumber : www.muslim.or.id, www.wikipedia.com

0 komentar:

Posting Komentar