Rabu, 18 Desember 2013

Alquran terlalu mulia, agung dan suci



Al-Qur'an itu terlalu mulia kawan..
Terlalu mulia jika kau sanding dengan
kesibukanmu..
" aku tuh harus bangun pagi urus suami, masak
nasi, mandiin baby, nyapu rumah, antar sulung
sekolah. Waktuku itu gak ada jedanya pokoknya!"
Jadi, Al-Qur'an harus ngertiin kesibukanmu?
Atau.. Al-Qur'an terlalu agung teman jika kau bandingkan
dengan target harianmu..
"hari ini skripsian 5jam, ke perpus, trus mampir ke toko buku, baca jurnal bahasa inggris minimal 2
jurnal, ngikut seminar dan persiapan lomba debat.
Aku tuh padet banget agendanya..."
So what??
Al-Qur'an terlalu suci untuk kau balap-balap dengan mimpimu..
"2tahun kedepan mendapat beasiswa S2 di Jerman,
pada tahun yang sama keliling 3 negara. Setelah
wisuda menikah (berharap dapat suami yang hafidz atau minimal punya hafalan agar bisa mengingatkanku untuk menghafal) dan 2 tahun kedepan pindah bersama suami ke Amrik. Mapan .
Beli rumah. Beli BMW. Anak belajar disekolah internasional"
(tak ada target dirinya pribadi untuk menghafal)
orang kayak gitu diketawain aja pantesnya..
Sungguh!!
Meski tak kau baca, tak kau hafalkan, tak kau tadabburi apalagi tak kau amalkan.
Al-Qur'an tak merugi!
Tak terhinakan.
Sama sekali!!!
Hey! Tapi lihat...
Lihat siapa nanti yang kelak akan menangis tersedu..
Meraung-raung meminta dikembalikan dalam keadaan semula agar punya kesempatan membersamai Al-Qur'an.. Bermesra dengan Al-Qur'an.. Benar-benar menjadikannya Shahabat..
(Nasehat yang lebih pantas ditelunjuki pada diri)
Yuk.. Kita bermujahadah lagi.
Kuatkan azzam lagi.
Menjadikan Al-Qur'an target tertinggi..
Yang paling utama untuk dicapai..
Paling utama untuk diraih..
Bersama targetan yang lain.

0 komentar:

Posting Komentar